Review Film Jumbo (2025) Menguras Air Mata, Siapa yang Naro Gawang Disini?

Film Jumbo adalah film animasi petualangan fantasi Indonesia yang dirilis pada 31 Maret 2025 bertepatan dengan cuti Idul Fitri 1446 H. Film ini disutradarai oleh Ryan Adriandhy, yang juga menulis naskahnya bersama Widya Arifianti. Diproduksi oleh Visinema Pictures, film ini menjadi salah satu pencapaian besar dalam industri animasi Indonesia. 

Film ini merupakan debut penyutradaraan Ryan Adriandhy, yang sebelumnya dikenal sebagai komika dan animator. Proses kreatif di balik film Jumbo berjalan dengan panjang yang penuh tantangan dan dedikasi. Film ini membutuhkan waktu lima tahun untuk diselesaikan, dimulai sejak tahun 2019 dengan riset yang mendalam. berkolaborasi dengan 400 lebih tenaga kreatif lokal, teknik animasi yang detail, kemudian terhambat karena peristiwa Covid-19, dan akhirnya film ini sudah bisa kita saksikan di layar lebar.

Sinopsis

Cerita mengikuti Don, seorang anak yang sering diremehkan oleh teman-temannya. Untuk membuktikan dirinya, Don berencana tampil di pertunjukan bakat lokal dengan drama panggung yang terinspirasi dari buku dongeng peninggalan orang tuanya yang telah tiada. Namun, rencananya terganggu ketika buku tersebut dicuri oleh seorang pengganggu. Dalam perjalanan, Don bertemu dengan Meri, seorang roh anak kecil yang membutuhkan bantuannya untuk bersatu kembali dengan roh orang tuanya. Bersama-sama, mereka memulai petualangan yang penuh makna tentang persahabatan dan keberanian.

Pemeran Suara:

Prince Poetiray sebagai Don
Quinn Salman sebagai Meri
Yusuf Özkan sebagai Nurman
Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don
Ariel Noah sebagai Ayah Don

Review

Sejak adegan pembuka, film ini berhasil menangkap perhatian saya dengan kemampuan teknis yang disajikan, visual yang memukau, karakter yang lucu, animasi yang fluid, dan atmosfer yang terasa sangat hangat. Ada sesuatu yang istimewa dalam cara film ini menyajikan dunia fantasinya sampai perpaduan antara imajinasi liar dan nuansa lokal yang sangat kental.

Cerita yang Dekat dengan Hati

Cerita Don, seorang anak yang ingin membuktikan dirinya di tengah tekanan sosial, terasa sangat relatable. Ada momen-momen di mana saya teringat masa kecil, di mana keberanian kecil bisa menjadi langkah besar untuk membuktikan diri. Persahabatannya dengan Meri, roh kecil yang lucu dan misterius, menjadi inti cerita yang membawa kita pada perjalanan emosional penuh makna. Saya rasa, nilai keberanian dan kerendahan hati yang ditanamkan film ini benar-benar menyentuh hati.

Visual dan Animasi yang Memukau

Tidak bisa dipungkiri, kualitas visual dalam Jumbo adalah salah satu sorotan utama. Setiap frame terasa hidup dengan detail yang menakjubkan. Saya terutama terkesan dengan desain dunia fantasi yang dipenuhi warna-warna hangat dan tekstur yang begitu nyata. Ini adalah salah satu film animasi lokal yang benar-benar setara dengan standar internasional.

Musik yang Menghidupkan Cerita

Lagu tema yang dimainkan selama perjalanan Don benar-benar membangkitkan emosi saya. Musik latar dalam film ini tidak hanya menjadi pendukung, tetapi juga bagian penting dari pengalaman menonton. Ada saat di mana saya merasa hanyut, seolah-olah ikut bersama Don dan Meri dalam petualangan mereka.

Pesan yang Kuat

Di balik kemegahan visual dan alur yang seru, Jumbo menyisipkan pesan-pesan mendalam tentang keberanian, persahabatan, dan arti keluarga. Bagi saya, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan refleksi yang bermakna. Film ini seperti mengingatkan kita bahwa kekuatan terbesar sering kali datang dari hati yang penuh kasih.

Jumbo bukan hanya sekadar film animasi, ini adalah pengalaman penuh emosi yang akan membuat Lo tertawa, menangis, dan merasa hangat sekaligus. Ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia animasi. Keluar bioskop setelah menonton film Jumbo, Lo akan merasa bangga.

Posting Komentar untuk "Review Film Jumbo (2025) Menguras Air Mata, Siapa yang Naro Gawang Disini?"