Mengulas FIlm Qorin (2022) Punya Pesan Penting Bagi Perempuan


IDN Pictures merilis film horor barunya di pengujung tahun bertajuk Qorin (2022). Setelah sebelumnya film Inang yang laku dipasaran dan laku dikalangan penikmat film, tentunya ekspektasi gua cukup tinggi akan peforma Qorin (2022). Selain tentunya menyeramkan, film Qorin (2022) mengangkat isu sosial berlapis ganda yang mana kental akan pesan, baik secara moral maupun spiritual.

Qorin (2022) adalah film horor religi garapan Ginanti Rona. Beliau juga menulis film ini didampingi Lele Laila. Film dengan durasi 100 menit ini dibintangi Zulfa Maharani, Aghniny Haque, Naimma Aljufri, Cindy Nirmala, Omar Daniel, dan Dea Anissa.


Bercerita tentang para santri tingkat tiga Zahra (Zulfa Maharani), Gendhis (Naimma Aljufri), Icha (Cindy Nirmala), dan murid baru Yolanda (Aghniny Haque) menghadapi Ustad Jaelani (Omar Daniel) dengan ajaran sesatnya yaitu ritual jin qorin yang membahayakan semua santri.

Sayang sekali satu hal penting yang gua cari di film ini tidak di jelaskan dengan baik. Yaitu makna dari qorin itu sendiri. Mungkin bagi penonton muslim perlahan akan memahami, tapi bagaimana dengan penonton non muslim? Imbasnya mungkin jiwa pada film ini terasa abu-abu.

Qorin (2022) menurut gua adalah film yang berani dalam menyuarakan betapa suramnya pelecehan perempuan di lingkungan sekolah. Berkedok ilmu agama, Ustad Jaelani memperbudak murid perempuannya untuk kepentingan hasrat pribadi. Kelakuan bejatnya itu sudah memakan banyak korban dan si korban dibungkam juga diancam, sehingga tidak berani melaporkannya.

Film ini berbicara mengenai bungkaman suara perempuan yang harus dikeluarkan, jangan dipendam, berani berbicara, berani melapor dan jangan mau tinggal diam. Dampaknya perlahan akan meluas jika sang pelaku dibiarkan begitu saja. 


Bagusnya lagi, dengan pesan penting didalamnya itu dibarengi dengan peforma akting dan juga set adegan yang meyakinkan. Ditambah suara dari alat yang selalu dibawa Ustad Jaelani menambah atmosfer seram di ruang bioskop semakin mencekam. 

Namun sayangnya di akhir film terasa terburu-buru dan ingin cepat selesai perkaranya, padahal ada potensi lonjakan emosi yang akan dialami penonton jika pacing-nya terjaga dan ditingkatkan perlahan-lahan. Hal itu ditandai dengan penulisan konklusi dramatik yang seadanya ditambah visual efek ala-ala sinetron azab yang seadanya pula. Perkara sepele soal si doppelganger atau jin Qorin yang kurang mirip dengan raut muka sang aktor juga mengurangi atensi penonton yang sudah dibangun dengan baik.

Secara keseluruhan sebagai film horror, Qorin (2022) menyajikan teror yang bervariatif dan tidak biasa kita temukan di film-film horor religi pada umumnya. Meskipun banyak meninggalkan pertanyaan dan ending yang kurang begitu klimaks, Qorin (2022) sudah berhasil menyampaikan poin-poin penting yang ingin di utarakan lewat sinematografi yang keren, akting memukau dan dialog-dialog yang on-point.

3,7/5 ðŸŒŸ

Posting Komentar untuk "Mengulas FIlm Qorin (2022) Punya Pesan Penting Bagi Perempuan"