Mengulas Film Avatar: The Way of Water (2022) Full Senyum
Film yang paling ditunggu dan paling diantisipasi abad ini, akhirnya sang panutan didunia sinema James Cameron meluncurkan karya terbarunya bertajuk Avatar: The Way of Water (2022) setelah 10 tahun yang lalu Avatar sukses dipasaran dan rebahan diperingkat pertama sebagai film terlaris dijagat bumi ini. Meskipun titel itu sempat direbut Avengers: Endgame (2019), namun Avatar (2009) berhasil menyalip kembali dan langgeng diposisi nomor wahid. Lantas sebagus apa sih filmnya?
Wkwkw pertanyaan macam apa itu? we talking about Avatar and James Cameron here. Disutradarai sekaligus ditulis oleh James Cameron, Avatar 2 masih dibintangi Sam Worthington, Zoe Saldana, Segourney Weaver, dan Stephen Lang. Juga menggaet pemain baru seperti, Jammie Flatters, Britain Dalton, Trinity Jo-Li Bliss, Jack Champion, Kate Winslet, dan Cliff Curtis.
PREMIS
Menceritakan keluarga Jake Sully yang harus pindah dari tempat tinggalnya ke suku air Metkayina untuk melindungi putera-puterinya dari ancaman Quaritch yang bangkit dalam tubuh Avatar. Dengan resources canggihnya, ia berusaha memburu Jake Sully, mengancam anak-anaknya, dan juga ketentraman Pandora.
REVIEW
Ouw by the way, review ini tidak mengandung spoiler, hanya berbagi pengalaman menonton saja. Kira-kira begini gambarannya. Berangkat dengan senang hati, ekspektasi tinggi dan terpenuhi, nonton rasanya berdecak kagum, keluar dari bioskop pun full senyum.
Namun sayangnya film ini bukan untuk semua orang. Gua bicara soal durasi film ini yang bengkak, 3 jam lebih. Durasi segitu bagi sebagian orang tidak ideal untuk duduk selama 3 jam menonton film, rasanya pasti pegal dan melelahkan. Tapi gua bisa jamin ini tiga jam paling worth it yang bisa Lo investasikan. Sungguh perjalanan spiritual tiga jam yang menyenangkan.
Visual yang disajikan secara kasat mata gak ada cacatnya. Gua tau ini adegan dan karakter CG, entah gimana mereka masak ini film menjadi tayangan fiksi super realistis. Musik dari Sir Simon Franglen terdengar relaxing, tenang, memorable, dan menambah keasyikan saat menonton. Lantunan musiknya kayak perfectly fit di tiap adegannya.
Sepanjang film berjalan, mata gua masih betah terpana mantengin panorama Pandora yang mengikat, juga petualangan anak-anak Neytiri yang penuh drama. Anak pertama Neteyam yang kece, putra kedua Lo'ak yang lagi puber, anak ketiga Kiri yang ajaib, dan Tuk yang berhasil meninggalkan jejak tawa. Plus tingkah lucu Spyder yang berhasil menarik perhatian sekaligus menyentuh.
Gua suka karakter-karakter yang ada di film ini. Meski tampang alien mereka masih humanis, gak nyangka lonjakan emosi difilm ini terasa hebat, berhasil bikin gua simpati dan berkaca-kaca. Gua masih suka dengan karakter Jake Sully, meskipun dia berubah sekarang lebih ke bapak bapak-an yang penuh dengan nasehat.
Dengan seabreg nilai plus diatas, gua ngerasa film Avatar: The Way of Water merupakan film Avatar part 2. Dari segi skema tuturan ceritanya, sebagian alur rasanya sama seperti di film pertamanya. Yakni karakter antagonis yang notabene masih sama meskipun udah beda wujud. Jenderal Quarich, motivasinya tidak jauh berbeda dengan dirinya masih menjadi manusia, sama-sama dendam kepada Jake Sully.
Filmnya masih ada plot hole, bahkan tergolong major. Sebagian adegan juga berasa mengada-ada yang gua rasa sengaja disimpan buat sekuel ketiganya. Terus filmnya tidak menyimpan post credit scene. Sineas idealis yang satu ini masih kokoh ternyata akan hal itu.
Menurut gua film mahal ini layak banget Lo tonton. That's it. 4,2/5⭐️
Posting Komentar untuk "Mengulas Film Avatar: The Way of Water (2022) Full Senyum"
Posting Komentar